Kamis, 17 Juli 2014

advokasi


PENGERTIAN ADVOKASI DAN DAN PENTINGNYA ADVIKASI DALAM    PROMOSI KESEHATAN


Description: D:\STIKIM 2013\stikim_logo.png
DISUSUN OLEH:
ZI
HERLINCE WALIANGGEN
                      PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILIMU KEPERAWATAN INDONESIA MAJU
                                        JAKARTA 2014








KATA PENGATAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianyalah,sehingga kami boleh dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul: Pengertian Advokasi Dan Pentingnya Advokasi Dalam Promosi Kesehatan.
Dapat terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya .apapun yang kami sajikan semoga selalu bermanfaat bagi para pembaca,dan kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing kami bapak. Catur septiawan.G,S,Km.M,Kes.
Yang boleh mengizinkankan untuk membuat  makalah ini,dan kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang sudah membantu dalam penyusunan makalah ini,sehingga bertkat dan saran kami boleh selesaikan dengan tepat dan waktu sekian dan terimakasih.













                                                              DAFTAR ISI

KATA PENGATAR 
DAFTAR ISI
BAB 1       PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang…………………………………………………………………4
1.2              Rumusan masalah………………………………………………………………4
1.3  Tujuan Umum………………………………………………………………………4
1.4  Tujuan Khusu………………………………………………………………………5
1.5  Manfaat…………………………………………………………………………….5
BAB II      PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Advokasi Dan Pentingnya Advokasi Dalam Promosi Kesehatan……………………………………………………………………………..5
2,2 Unsur Dasar Advokasi……………………………………………………………………………….6
2.3 Pendekatan Utama Advokasi…………………………………………………………………………………6
2.4 Mekanisme Dan Kelompok Advokasi………………………………………………8
2.5 Indikator Advokasi…………………………………………………………………………………9
        BAB II        KESIMPULAN
3,1 Saran……………………………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………20





                                                                BAB I
PENDAHULUAN
1.1            Latar Belakang

Akhir- akhir ini topik “advokasi”begitu populerdan menjadi kata yang sering diucapakan maupaun dimuat dalam surat kabar. Bahkan dengan peran masyarakat  yang lebih besar dalam perumusan kebijakan public,kata ini menjadi jargon yang selalu muncul dimedia massa. Dalam kaitan dengan promosi kesehatan, apa sebenaranya kaitan advokasi dengan bidang ini? Apakah advokasi dan promosi kesehatan saling berkait? Bagaimana kaitan keduanya ? untuk melihat jauh isu itu, akan dijelaskan  pengertian dan tujuan promosi kesehatan serta berbagai tehnik yang digunakan dalam promosi kesehatan. Selain itu akan disinggung mengenai penegertian dan tujuan advokasi dengan minat khusus  advokasi dalam promosi kesehatan. Dalam konteks ini keduatopik tersebut dikaji dan dijelaskan kaitanya serta lebih jauh diuraikan lebih dalam mengenai advokasi dalam promosi kesehatan.
Perkembanagan kesehatan masyarakat diera 80-an anatara lain ditandai dengana danya Ottawa Charter for Health Promation (Deklarasi Ottawa , 1986) dimana berbagai ahli kesehatan  masyarakat,ahli  promosi kesehatan serta bidang terkait ditingkat global, merumuskan Deklarasi Ottawa. Deklarasi ini dilandasi konsep pemikiran bahwa hakikatnya kesehatan deklarasikan atan masyarakt yang optimal memerlukan adanya prasyarat yaitu : kedamaian, tempat tinggal, pendidikan, makan, pengahsilan, ekositem yang stabil, keadilan sosial serta keadilan (equity). Untuk itu dideklarasikan  5 strategi untuk mencapainya, yaitu :
1.      Pengembangan kesehatan yang berwawasan kesehatan (health publicpolicy)
2.      Menciptakan lingkungan yang mendukung sehingga setiap individu dapat mencapai kesehatan optimum (creation of supprotive environment)
3.      Memperkuat kegiatan masyarakat (strengthening community action ) diman masyarakat semakin mampu memcapai perubahan fisikdan lingkungan sosial melalui kegiatan kolektif secara terorganisasai.
4.      Peningkatan keterampilan  individu (development of personalskills) yang menekankan bahwa prilaku dangaya hidup sangat penting dalam promosi kesehatan.
5.      Reorientasi pelayanan kesehatan ( reorientation of health services) yang berubah dari fokus hospital-based dengan teknologi diagnosik maupun intervensi canggih menjadi community- based,more  user  friendy and controlled yang berfokus masalah kesehatan.
1.2  Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dapat disimpulakan yaitu bgaimanakah advokasi tetntang promosi kesehatan
1.3 Tujuan Umum
                 Memenuhi tugas dari mata kuliah
  1.4    Tujuan Khusus
1.      Untuk mengetahui penegrtian umum dan pentingnya advokasi dalam kesehatan masyarakat
2.      Untuk memahami unsur dasar advokasi
3.      Untuk mengetahui pendekatan utama advokasi
4.      Untuk mengetahui mekanisme dan moetode advokasi
5.      Untuk memahami indikator advokasi
1.5  Manfaat
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa terutama bagi kelompok kami sendiri dapat memahami tentang advokasi dalam promosi kesehatan untuk mendukung perubahan perilaku individu maupun masyarakat menjadi penting.






                                                                                                                                  






BAB II
PEMBAHASAAN

2.1    Pengertian Advokasi dan pentingnya advokasi dalam promosi kesehatan

Beberapa pengertian advokasi sebagai berikut :
WHO ( 1989) diukutip dalam UNFPA dan BKKBN (2002) menggunkan advocacy is a combination on individual and social action design to gain political commitment, policy support, social acceptance  and systems support for particular health goal or programme. Jadi advokasi adalah kombinasi kegiatan individu  dan sosial yang dirancang  untuk memperoleh komitmen politis, dukungan kebijakan, penerimaan sosial dan sisitem yang mendukung tujuan atau program kesehatan tertentu.
Definisi Chapela 1994 yang dikutip WISE (2001) secara harfiah:” melakakukan advokasi berarti mempertahankan, berbicara mendukung seseorang atau sesuatu atau mempertahankan ide. Sedangkan advokator  adalah seseorang yang melakukan kegiatan atau negosiasi yang ditujukan untuk mencapai sesuatu untuk seseorang,kelompok ,masyarakt tertentu atau secara keseluruhan.
Dalam tulisan Sharma dikutip beberapa penegrtian yang berkait dengan advokasi misalnya :
1.      Advokasi adalah bekerja dengan orang dan organisasi untuk membuat sesuatu perubahan (CEDPA).
2.      Advokasi adalah proses dimana orang terlibat dalam proses pembuatan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka.
3.      Advokasi terdiri berbagai strategis ditujukan untuk  mempengaruhi pembuatan keputusan dalam satu organisasi ditingkat lokal, nasional maupun internasional. Strategis advokasi termasuk lobi, pemasaran sosial, KIE, pengorganisasian masyarakat maupun berbagai taktik lainya.
Kenapa advokasi penting dalam promosi kesehatan ?dalam mencapai tujuan kesehatan masyarakat , ditemukanberbagai hambatan seperti ditemuykan oleh Champon dan Lupton (1994) dikutip dari Wise 2001:
a.       Adanaya ide politik yang mementingkan luaran ekonomi dengan menyampingkan kesehatan dan kualitas hidup manusia.
b.      Hambatan dari politisi dan birokrasi atau tidak adanya peraturan dan perundangan yang mendukung promosi kesehatan dan ketiaadaan partisipasi masyarakat dalam perencanaan program kesehatan.
c.       Gencarnya pemasaran produk yang tidak aman dan tidak sehat bagi masyarakt terutama dengan adanya pengaruh perusahaan multinasional  dengan kekuatan besar.
d.      Adanya nilai budaya yang berpengaruh atas nilai, sikap, dan prilaku individual atau masalaj kesehatan masyarakat.

2.2    Unsur Dasar Advokasi
Sharma menyebutkan ada 8 unsur dasar advokasi yaitu :
1.      Penetapan tujuan advokasi
Sering sekali masalah kesehatan masyarakat sangat kompleks, banyak faktor dan saling berpengaruh. Agar upaya advokasi dapat berhasil tujuan,advokasi perlu dibuatlebih spesifik berdasarakan pernyataan berikut : Apakah isu atau masalah itu dapat menyatukan atau membuat berbagai kelompok bersatu  dalam suatu koalisi yang kuat.
2.      Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi
Adanya data dan riset pendukung sangat penting agar keputusan dibuat berdasarkan informasi yang tepat dan benar. Oleh karena itu, data dan riset mungkin diperlukan dalam menentukan masalah yang akan diadvokasi, identifikasi solusi pemecahaan masalah maupun menentukan  tujuan yang realitis. Selain itu, adanya data atau fakta itu saja sering sekali sudah bisa menjadi argumen tujuan umum dapat dicapai agar realitis.
3.      Identifikasi khalayak sasaran advokasi
Bila isu dan tujuan telah disusun, upaya advokasi harus ditujukan bagi kelompok yang dapat membuat keputusan dan idealnya ditujukan bagi orang yang berpengaruh dalam pembuatan keputusan agar tujuan advokasi dapat dicapai.
4.      Pengembangan dan penyampain pesan advokasi
Khalayak sasaran berbeda berekasi tidak sama atas pesan yang berbeda. Seseorang toko politik mungkin termitifasi kalu dia mengetahui bahwa banyka dari konstituen yang diwakilinya peduli terhadap masalah tertentu. Seseorang Menkes mungkin akan mengambil  keputusan ketika kepada yang bersangkutan disajikan data rinci mengenai besarnya masalah kesehatan tertentu.
5.      Membangun koalisi
Sering kali kekuatan advokasi dipengaruhi oleh jumlah oarng atau organisasi yang mendukung advokasi tersebut.hal inisangat penting dimana situasi dinegara tertentu sedang membangun masyarakat demokratis dan advokasi merupan suatu hal yang relati baru. Dalam situasi itu melibatkan orang dalam jumlah besar dan mewakili berbagai kepentingan, sangat bermanfaat bagi upaya advokasi maupun dukungan politis,bahkan dalam satu organisasi sendiri, koalisi internal yaitu melibatkan berbgai orang dari berbagai  divisi / depertemen dalam mengembangkan program baru, dapat membantu konsensus untuk aksi kegiatan.
6.      Membuat presentasi yang persuasif
Kesepakatan untuk mempengaruhi khalayak sasaran kunci sekali terbatas waktunya. Seorang tokoh politik mungkin memberi kesempatan sekali pertemuan untuk mendiskusikan isu advokasi yang dirancanh atau Menkes hanya punya waktu 5 menit dalam kongres  untuk berbicara kepada kelompok advokator.
7.      Penggalangan dana untuk advokasi
Semua kegiatan termaksud upaya advokasi memerlukan dana. Mempertahankan upaya advokasi yang berkelanjutan dalam jangka panjang memerlukan waktu, energi dalam penggalangan dana atau sumber daya lain untuk menunjang upaya advokasi.
8.      Evaluasi upaya advokasi
Bagaiman kelompok advokasi dapat menegtahui bahwa tujuan advoaksi yang telah ditetapkan dapat dicapai?Bagaiman strategis advokasi dapat disempurnakan dan diperbaiki?untuk menjadi advokator yang tangguh diperlukan umpan balik berkelanjutan serta evaluasi atau upaya advokasi yang telah dilakukan.
2.3    Pendekatan Utama Advokasi
Ada 5 pendekatan utama dalam advokasi (UNFPA dan BKKBN 2002) yaitu:
a.       Melibatkan para pemimpin
Para pembuat undang-undang,mereka yang terlibatdalam ppenyusunan hukum, peraturan maupun pemimpin poilitik,yaitu mereka yangmenetapkan kebijakan publik sangat berpengaruh dalam menciptakan perubahan yang terkait dengan masalah sosial termaksud kesehatan dan kependudukan. Oleh karena itu, sangat penting melibatkan mereka semaksimum mungkin dalamisu yang akan diadvokasikan.
b.      Bekerja dengan media massa
Media massa sangat penting berperan dalam membentuk oponi publik. Media juga sangat kiuat dalam mempengaruhi presespsi publik atas isu atau masalah tertentu. Mengenal, membangun dan menjaga kemitraan dengan media massasangat penting dalam proses advokasi.
c.       Membangun kemtraan
Dalam upaya advokasi sangat penting dilakukan uapaya jaringan, kemtraan yang brekelanjutan dengan individu, prganisasi-organisasi dan sektor lain yang bergerak dalam isu yang sama. Kemitraan ini dibentuk oleh individu, kelompok yang bekerja sama yang nertujuan untuk mencapai tujun umum yang sama atau hampir sama. Namum membangun pengembangan kemitraan tidak mudah, memrlukan aktual, perencanaan yang matang serta memerlukan penilaian kebutuhan serta minat dari calon mitra.
d.      Memobilisasi masa
Memobilisasi massa merupaka suatu proses mengorganisasikan individu yang telah termotivasi kedalam kelompok-kelompok atau mengorganisasikan kelompok yang sudah ada.dengan mobilisasi dimaksudkan agar motivasi individu dapat diubah menjadi tindakan kolektif.
e.       Membangun kapasitas
            Membngaun kapasitas disini dimasudkan melembagakan kemempuan utnuk mengembangkan dan mengelolah  program yang komprehensif dan membangun critical mass pendukukung yang memiliki ketereampilan advokasi. Kelompok ini dapat diidentifikasikan dari LSM tertentu,kelompok profesi serta kelompok lain.
2.4    Mekanisme Dan Kelompok Advokasi
            Dari berbagai pengalaman nasional maupun global, dapat di identifikasi berbagai mekanisme dan metode yang digunakan oleh advokator  masalah kesehatan masyarakat (Wise, 2001) pemanfaatan media masa hampir selalu ada untuk memngangkat isu publik agarmenjadi perhatian politisi.media massa ini mencakup semua yaitu koran, media TV, bahkan akhir-akhir ini internet sanget banyak dimanfaatkan ditingkat global. Disamping itu ada rapat-rapat umum, pertemuan kelompok profesional, even tertentu.pada intinya para advokator kesehatan masyrakat menggunakan metode apapun yang dapat menginformasikan, membujuk, memotovasi masyrakat, pengelola program dan politisi agar merekamelindungi dan mendukung upaya promosi kesehatan.
2.5    Indikator Advokasi
Advokasi sebagai suatu kegiatan , sudah barang tentu mempunyai masukan (input) ---proses---keluaran (output). Dibawah ini akan diuraikan tentang evaluasi advokasi serta indikator-indikator evaluasi tentang 3 komponen tersebut yaitu:
v  .Input
Input untuk kegiatan advokasi yang paling utama adalah orang (man) yang akan melakukan advokasi (advocator) yakni data atau informasi yang membantu atau mendukung argumen dalam advokasi.
v  Proses
Proses advokasi adalah kegiatan untuk melakukan advokasi, oleh sebab itu evaluasi proses advokasi harus sesuai dengan bentuk kegiatan advokasi tersebut
v  Output
Keluaran atau output advokasi sektor kesehatan, dapat diklasifikasikan dalam dua bentuk, yakni: output dalam bentuk perangkat lunak (soft ware) dan output dalam bentuk perngkat keras (hard ware).



















BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan
Oleh karena konsep perubahan yang terjadi pada individu dan masyarakat juga dipengaruhi oleh kebijakan maupun perubahahn organisasi, dan politik bahkan faktor ekonomi, maka lingkungan yang mendukung perubahan prilaku menjadi penting. Oleh karena itu, advokasi sebagai salah satu strategi promosi kesehatan untuk mendukung perubahan perilaku individu maupun masyarakat menjadi penting. Advokasi pada hakekatnya adalah bekerja dengan dan organisasi untuk membuat suatu perubahan, suatu proses dimana orang terlibat dalam proses pembuatan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka.
 Dengan demikian, advokasi menjadi suatu pengetahuan maupun keterampilan yang akan sangat membantu bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang ksehatan masyarakat.karenamasalah ksehatan perlu juga memberoleh perahtian dari para pembuat keputusan terkait diluar bidang ksehatan, maka advokasi masalah kesehatan sendiri bagi hal layak di luar kesehatan juga menjadi salah satu tugas yang harus dilakukan dalam bidang promosi kesehatan.
3.2 Saran
Dalam memberikan promosi kesehatan mencakup advokasi diharapkan dapat bekerja sama antara individu dan organiasi dalam membuat suatu perubahan.
 










DAFTAR PUSTAKA
Soekidko Notoadmojo, Promosi Kesehatan, penenrbit Rineka Cipta, Jakarta, 2010.





Contoh Artikel tentang Kesehatan Dan Lingkungan
Contoh artikel ini bisa dikatakan merupakan sebuah kombinasi antara artikel kesehatan dan artikel lingkungan hidup yang mana keduanya memiliki topik yang sangat variatif, sama halnya dengan artikel tentang pendidikan yang sudah saya tulis di postingan sebelumnya. Pada umumnya contoh artikel tentang kesehatan banyak mengangkat topik seputar penyakit dan cara pengobatannya sementara untuk contoh artikel tentang lingkungan biasanya topik yang sering diangkat adalah tema seperti go green dan pencemaran namun pada artikel ini saya memilih topik yang ringan-ringan saja yaitu tentang kesehatan di lingkungan sekolah.

Kita semua pasti ingin selalu sehat tetapi menjaga kesehatan dan selalu dalam kondisi yang sehat baik itu sehat jasmani maupun rohani tidak selalu mudah karena semuanya memiliki keterkaitan baik itu dari makanan yang kita konsumsi, pola tidur, faktor pikiran, dan tentu saja faktor lingkungan yang kita tempati dan salah satunya adalah lingkungan sekolah. Boleh saja di lingkungan keluarga sudah menerapkan standar kesehatan tetapi belum tentu lingkungan sekolah yang menjadi tempat proses belajar mengajar dimana hampir separuh waktu dalam setiap harinya, terlebih lagi lingkungan sekolah adalah berkumpulnya para pelajar dari berbagai macam latar belakang dan status sosial yang berbeda dan pola hidup yang berbeda-beda pula.

Artikel tentang kesehatan di lingkungan sekolah
Kesehatan di lingkungan sekolah dan menciptakan lingkungan yang sehat di sekolah akan terwujud atau terjaga tentu saja dengan melibatkan semua komponen khususnya di internal sekolah. Infrastruktur dan aturan sekolah yang mengikat juga faktor pendukung. Berikut di bawah ini adalah beberapa cara untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat
  1. Menyusun program sekolah hijau - Menciptakan suasana sejuk dengan penanaman pohon di area sekitar sekolah sangat baik untuk kualitas udara dan tentu saja udara yang segar dan sehat sangat penting bagi kesehatan dan selain itu manfaat yang dapat dirasakan adalah memudahkan para anak didik untuk menjalani aktivitas proses belajar mengajar
  2. Menyediakan kantin sekolah yang bersih baik itu dari sisi tempat maupun jenis makanan yang disediakan
  3. Tersedianya tempat sampah berdasarkan jenis sampahnya
  4. Melaksanakan tata tertib kebersihan dan kelestarian lingkungan
  5. Mengadakan ekstrakurikuler yang berbasis pada kecintaan terhadap lingkungan
  6. Mengadakan lomba-lomba antar kelas yang berkaitan tentang kesehatan dan lingkungan
  7. Melatih dan menanamkan minat dibidang olahraga kepada anak didik
  8. Memberikan pemahaman kepada anak didik tentang lingkungan yang sehat untuk hidup yang sehat
  9. Memberikan ketrampilan yang sebagian besar bahan utamanya adalah sampah yang tidak dapat didaur ulang seperti plastik, karet, dan lainnya
Selain cara-cara di atas saya yakin masih banyak ide lain yang bisa diaplikasikan untuk menjaga kesehatan anak didik dan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan untuk artikel ini saya akhiri sampai disini semoga memberikan manfaat dan lihat juga artikel tentang kesehatan lainnya di sini